Wednesday, April 20, 2016

Memulai Persiapan Pernikahan: Budgeting

(Sumber foto: https://enlightenme.com/wedding-to-do-list/)


Halo, capeng semuaaa.. Gimana lamarannya? Lancar kan??

Pada posting kali ini saya mau membahas tentang kehidupan pasca lamaran. Pasca lamaran kita bakal disibukkan oleh yang namanya "Wedding Preparation". Yap, persiapan pernikahan. Pada sebagian orang, tanggal pernikahan biasanya baru ditentukan saat lamaran. Namun, beberapa pasangan juga mungkin sudah merundingkan tanggal pernikahannya dengan kedua pihak keluarga, barulah proses lamaran resminya dilangsungkan hanya beberapa bulan sebelum hari pernikahan.




Persiapan pernikahan dimulai dari menentukan anggaran (budgeting) pernikahan berdasarkan kemampuan finansial. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam budgeting:


#1. Lokasi pernikahan

Setelah mengetahui tanggal eksekusinya, kita pasti berpikir mengenai tempat pelaksanaan pernikahan. Apakah di rumah atau di gedung? Mengenai poin positif dan negatif dari tempat resepsi di rumah atau di gedung, dapat dibaca di sini. Jika tanggal pernikahan ditentukan saat lamaran dan memilih tempat resepsi di gedung, maka persiapan pernikahan pun lebih lama. Kalau mau aman, persiapannya satu tahun atau minimal 8 bulan. Ini nggak lebay. Apa lagi kalau gedung impian kita adalah gedung sejuta umat. Pasti akan fullbooked sampai akhir tahun. 

So, setelah dapat tanggal dan sudah jelas budgeting-nya, buru-buru deh cari gedung. Semakin cepat semakin baik. Tapi bukan menutup kemungkinan kalau persiapannya di bawah 8 bulan tidak akan dapat gedung. Bisa saja ada capeng lain yang membatalkan DP gedung di hari yang kita mau. Capeng mah punya rejeki masing-masing, InsyaAllah. 

Bisa juga untuk mensiasati DP gedung ini, tanggal pernikahan bisa ditentukan dari jauh-jauh hari sebelum lamaran. Misalnya, sudah terjadi kesepakatan antar kedua keluarga bahwa hari pernikahan akan dilaksanakan 8 bulan lagi. Setelah itu, langsung DP gedung. Dua atau tiga bulan sebelum hari H, barulah dilakukan lamaran.

Kalau di rumah atau di aula masjid yang tidak sering digunakan untuk resepsi, kendala berupa tempat resepsi fullbooked sampai akhir tahun tidak akan dihadapi. Jarak antara lamaran dan pernikahan yang hanya tiga bulan saja, tidak menjadi masalah.

Pemilihan lokasi pernikahan sangat dipengaruhi oleh budget para capeng dan keluarga. Lokasi pernikahan di gedung pastinya bisa membuat budget membengkak. Capeng dengan budget minim bisa menggunakan aula masjid di dekat rumah yang pastinya lebih murah daripada di gedung.


#2. Pakai wedding organizer atau tidak?

Kalau tidak mau terlalu repot, kita bisa menggunakan jasa wedding organizer (WO). Cobalah lirik-lirik paket lengkap all in one yang sudah termasuk katering, dekorasi, dokumentasi, rias dan busana. Keunggulan menggunakan paket all in one, antara lain:

  • Praktis, karena kita hanya menghubungi satu vendor saja untuk berbagai macam keperluan.
  • Lebih murah, jika dibandingkan dengan memakai jasa vendor yang berbeda-beda untuk katering, dekorasi, dan lain-lain. ibarat kita membeli lima baju di toko yang berbeda-beda, pasti lebih murah kalau membeli lima baju di toko yang sama.
  • Banyak mendapat bonus. Kalau kita sudah mengambil paket all in one, mintalah bonus-bonus. Biasanya pemilik vendor akan berbaik hati memberikan kita bonus.

#3. Souvenir, undangan, dan lain-lain.

Kedua poin dapat dikatakan sebagai poin inti persiapan pernikahan yang menghabiskan sebagian besar budget para capeng. Sisanya adalah souvenir, undangan, pendaftaran ke KUA, seragam keluarga dan bridemaids, yang tidak semahal kedua poin di atas.


Jadi gimana? Sudah mulai terbayang? Tetap semangat yaaa para capeng! See ya!

Next post: Apa saja sih hal-hal yang dipersiapkan dalam acara resepsi? Silakan klik di sini.

No comments:

Post a Comment