Wednesday, March 2, 2016

Electro-Capacitive Cancer Therapy (ECCT): Teknologi Canggih Dibalik Rompi Terapi Kanker

Sumber: http://www.wmedicalsystems.com/index.php?id=16&L=2


Seperti yang telah saya sampaikan pada post sebelumnya bahwa (Baca di sini) rompi terapi kanker buatan Dr. Warsito dan timnya menggunakan metode yang disebut Electro-capacitive Cancer Therapy (ECCT).


Prinsip ECCT

Salah satu karakteristik utama dari sel kanker adalah pembelahan sel yang tidak terkontrol. Pembelahan sel erat kaitannya dengan mikrotubula. Pada proses pembelahan sel, mikrotubula tersebut berperan menarik kromosom dari bidang pembelahan, serta mendorong dua kutub sel agar berjauhan, membuat sel terlihat memanjang. Mikrotubula tersebut tidak  dihasilkan terus-menerus oleh sel melainkan hanya dihasilkan saat sel akan melakukan pembelahan. Setelah pembelahan selesai, mikrotubula pun akan didegradasi. Tanpa pembentukan mikrotubula saat pembelahan sel, sel hanya akan menduplikasi kromosom tanpa terjadi pembelahan sel.

Gambar 1. Mikrotubul (hijau) saat pembelahan sel.
Sumber: http://www.cureffi.org/2013/03/30/cell-biology-07-microtubules-and-cell-division/ 


Mikrotubula tersusun dari mikrotubulin-mikrotubulin memiliki polarisasi listrik tinggi, sehingga sangat sensitif terhadap medan listrik dari luar. ECCT pada dasarnya adalah teknik untuk menghasilkan medan listrik dari elektroda kapasitif yang terletak mengelilingi lokasi tumor, dengan frekuensi dan intensitas yang tepat untuk mengganggu aktivitas pembelahan sel, bahkan menghancurkan sel kanker.

Pada frekuensi dan intensitas yang rendah, ECCT dinilai aman dan tidak memiliki efek samping dan tidak berbahaya bagi sel normal.


Proses dan kemajuan terapi kanker dengan ECCT


Gambar 2. Proses terapi kanker dengan ECCT
Sumber: http://www.wmedicalsystems.com/index.php?id=16&L=2

Gambar di atas menjelaskan kemajuan pada setiap tahap terapi kanker dengan ECCT.


Mengapa sel normal tidak terpengaruh oleh ECCT?

Sel kanker memiliki karakteristik listrik yang berbeda dengan sel normal. Sel kanker memiliki karakteristik listrik yang relatif lebih tinggi (konduktivitas dan permitivitas) jika dibandingkan dengan sel normal.

Dengan demikian, sel kanker menjadi lebih responsif terhadap medan listrik dari luar dari pada sel normal. Respon sel kanker terhadap medan listrik luar lebih destruktif selama proses pembelahan sel dikarenakan tekanan listrik yang tinggi yang dihasilkan oleh aktivitas mikrotubula saat pembelahan sel. Frekuensi dan intensitas ECCT diatur seminimal mungkin sehingga hanya akan memengaruhi sel kanker saja.




Referensi:
http://www.wmedicalsystems.com/index.php?id=16&L=2


No comments:

Post a Comment